Mengenal Lebih Dekat Burung Cucak Hijau (Cucak Ijo)

Konten

Mengenal Lebih Dekat Burung Cucak Hijau (Cucak Ijo)

 

Mengenal Lebih Dekat Burung Cucak Hijau (Cucak Ijo) – Pada kesempatan ini admin Hewan Ternak akan mengajak sahabat hewan ternak untuk Mengenal Lebih Dekat Burung Cucak Hijau (Cucak Ijo), sebelumnya admin juga sudah berbagi tentang Cara Merawat Burung Cucak Ijo.

Cucak Hijau atau yang lebih akrab dikenal dengan nama cucak ijo adalah sejenis burung kicau yang memiliki bulu dominasi berwarna hijau dan bagian bawah paruh berwarna hitam. Cucak hijau banyak dijumpai di hutan-hutan yang ada di pulau Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan Bali dengan jenis yang berbeda-beda. Burung jenis ini biasa hidup berkelompok di dalam hutan dan bersarang di pucuk-pucuk pohon yang tinggi.

Meskipun memakai nama cucak, tetapi cucak hijau bukan termasuk keluarga burung merbah atau cucak-cucakan. Pasalnya, burung jenis ini tidak sama sifat aslinya dengan burung-burung yang berasal dari keluarga merbah atau cucak-cucakan, seperti cucak rowo, cucak kuning, cucak kutilang, merbah cerukcuk, merbah belukar, dan sebagainya.

Cucak Ijo (Hijau)

 

Cucak hijau memiliki nama ilmiah Chloropsis sonnerati. Burung jenis ini berasal dari keluarga burung cica daun yang bisa berkicau dengan sangat merdu dan meniru suara-suara burung jenis lain. Untuk itu, cucak hijau oleh penghobinya banyak dilombakan di berbagai even lomba burung kicau. Namun, meskipun demikian, cucak hijau tetap saja tidak dianggap masuk dalam jenis burung petarung. Sebab, burung jenis ini hanya mau bertarung jika tingkat birahinya berada pada level-level tertentu.

Cucak hijau merupakan burung yang sangat takut dengan suasana gelap. Maka dari itu, jika dipelihara, burung jenis ini harus selalu ditempatkan di ruangan yang terang atau setidaknya memiliki cahaya yang cukup. Apabila cucak hijau dipelihara di ruangan yang gelap maka hanya akan membuatnya menjadi stres, rontok bulu, panik, dan suka menabrak-nabrak sangkar.

Cucak hijau memiliki daya ingat yang rendah. Meskipun begitu, cucak hijau tetap saja mampu menirukan suara-suara burung jenis lain. Burung jenis ini juga mudah dijinakkan dan cepat akbrab dengan pemiliknya. Keakraban cucak hijau ini bisa dilihat saat ia dengan mudah mau berkicau jika digoda dengan tangan atau sangkarnya digesek-gesek menggunakan tangan. Cucak hijau juga sangat mudah beradaptasi. Maka, burung jenis ini juga mudah stres jika kandangnya sering kali dipindah-pindah. Meskipun begitu, cucak hijau tetap membutuhkan perawatan yang baik dari pemiliknya untuk membantu menghindarkannya dari stres.

Sebenarnya, antara cucak hijau jantan dengan betina sama-sama bisa berkicau dengan suara keras. Hanya saja, perbedaannya, cucak hijau jantan memiliki variasi lagu yang banyak serta menunjukkan sifat jantannya dengan ditandai perkembangan bulu di bagian kepala dibandingkan cucak hijau betina. Selain itu, apabila diamati secara fisik, cucak hijau jantan memiliki dagu dan tenggorokan berwarna hita, Berbeda dengan cucak hijau betina yang memilii dagu dan tenggorokan berwarna hijau.

 

Sekarang ini, populasi cucak hijaudi daerah-daerah penyebarannya sudah sangat jarang ditemukan. Hal ini antara lain dikarenakan maraknya kasus alih fungsi hutan menjadi kawasan sentra perkebunan dan pemukiman padat penduduk. Selain itu, juga dikarenakan perbuatan orang-orang yang tidak bertanggung jawabyang suka menangkap cucak hijau hutan secara besar-besaran.