Cara Menangani Bulu Ekor Yang Tidak Tumbuh Pada Burung Murai Batu

Konten

Cara Menangani Bulu Ekor Yang Tidak Tumbuh Pada Burung Murai Batu

 

Cara Menangani Bulu Ekor Yang Tidak Tumbuh Pada Burung Murai Batu – Karena tidak melihat langsung kondisi burung serta cara perawatan yang sudah dilakukan masing-masing kicaumania yang menanyakan masalah tersebut, maka saya coba mengupas masalah  ini dari beberapa kemungkinan. Sedikitnya ada tiga kemungkinan mengapa bulu ekor pada burung tidak tumbuh lagi.

  • Pertumbuhan bulu terhambat oleh gumpalan darah yang mengering atau kulit yang bersisik atau berjamur.
  • Bulu yang tidak tercabut dengan sempurna, atau mengalami patah di ujung bulunya.
  • Kekurangan kalsium, sehingga burung tidak mampu memproduksi bulu baru.

Berikut cara mengatasi bulu ekor yang tidak juga tumbuh, sesuai dengan faktor penyebabnya.

Mengatasi pertumbuhan bulu yang terhambat

Pertumbuhan bulu bisa saja terhambat oleh gumpalan darah yang mengering di daerah pori-pori kulit. Hal ini biasanya terjadi akibat pencabutan bulu secara paksa atau tidak tepat, sehingga merusak kulit burung yang menimbulkan pendarahan.

 

Ketika terjadi pendarahan, biasanya atau seringkali kita tidak melihatnya, karena permukaan kulit tertutup oleh bulu-bulu yang lain. Begitu pun ketika darah mengering, menggumpal, dan menyumbat pori-pori kulit, terutama pada daerah di mana bulu baru nantinya akan tumbuh.

Coba diingat lagi, apakah Anda pernah melakukan pencabutan bulu secara paksa, atau setidaknya pernah “membantu” mencabuti bulu burung namun dengan cara yang tidak tepat? Jika pernah, maka kemungkinan hal itulah penyebab bulu ekor tidak tumbuh.

Solusinya? Tentu harus menyelesaikan dulu sumber penyebabnya, yaitu gumpalan darah yang mengering dan menyumbat pori-pori kulit. Caranya, pegang burung dengan rileks namun hati-hati, agar tidak membuat burung merasa tertekan (stres). Setelah itu, bersihkan darah yang menutupi pori-pori tersebut dengan air hangat.

Di sini ada dua pendapat mengenai cara membersihkan darah yang menutupi pori-pori :

  • Singkapkan bulu ekor, kemudian pastikan daerah di atas kloaka di mana bulu-bulu ekor tertanam tercelup ke dalam air hangat. Saat tercelup, bersihkan bagian kulit yang dulu pernah ditumbuhi bulu ekor dan kini tidak tumbuh lagi. Caranya dengan menggosok pelan-pelan menggunakan jari tangan kita.
  • Singkapkan bulu ekor, kemudian carilah bagian kulit yang dulu pernah ditumbuhi bulu ekor namun kini tidak tumbuh lagi. Basahi daerah tersebut dengan air hangat, lalu digosok pelan-pelan menggunakan jari tangan kita.

Saya lebih menganjurkan cara kedua, karena cara pertama sangat berpotensi membuat burung stres. Tidak hanya itu, bulu-bulu ekor lainnya yang sebenarnya sehat malah bisa rusak akibat pengaruh air hangat.

Setelah itu, burung diberi multivitamin yang didesain khusus untuk membantu menumbuhkan bulu (termasuk saat molting), yaitu BirdMolt-Pre. Cara penggunaannya bisa diteteskan langsung ke paruh burung, lewat air minum, atau dioleskan ke kroto / buah, dan diberikan selama 4-6 hari berturut-turut (pencet saja link tersebut untuk melihat detailnya).

BirdMolt-Pre mengandung multivitamin, multimineral, serta bahan aktif lainnya yang didesain khusus untuk mendorong pelepasan bulu lama, menumbuhkan bulu baru, serta mencegah bulu baru pecah-pecah, kusam dan tumbuh tidak rata..

Untuk kasus dimana kulit burung bersisik atau berjamur, kemudian kering dan menyumbat pori-pori kulit, hal itu biasanya terjadi saat burung mengalami mabung (rontok bulu) dan mendapat perawatan tidak tepat. Misalnya, saat mabung sering terkena sinar matahari secara langsung, atau dijemur lama sehingga kulitnya kering dan bersisik.

Solusinya sama seperi membersihkan gumpalan darah. Tetapi apabila setelah ditunggu lama bulu belum juga tumbuh, berarti pada permukaan kulit termasuk pori-porinya bukan sekadar bersisik, tetapi ditumbuhi jamur.

Mau tak mau harus ada perlakuan tambahan, yaitu menghilangkan jamurnya terlebih dulu.Silakan beli obat anti-jamur khusus burung di toko burung atau poultry shop. Jika ingin produk yang aman bagi manusia dan burung, sebaiknya menggunakan FreshAves,

Bulu yang tidak tercabut sempurna

Seperti dijelaskan sebelumnya, mencabut bulu secara paksa bisa menimbulkan pendarahan (meski hanya pendarahan kecil), yang berefek pada terjadinya gumpalan darah yang mengering dan menutupi pori-pori kulit. Biasanya hal itu dilakukan ketika kita tidak sabar melihat proses mabung yang nyulam, terlalu lama jarak antara bulu yang rontok dan bulu yang tumbuh.

Karena itu, cara terbaik adalah menunggu sampai burung selesai mabung atau rontok bulu. Mempercepat rontok bulu bisa dipacu dengan suplemen seperti dijelaskan sebelumnya, yaitu BirdMolt-Pre. Sedangkan untuk mempercepat pertumbuhan bulu selama proses mabung bisa dipacu dengan produk pendamping, yaitu BirdMolt–Post.

Kekurangan kalsium

Burung yang kekurangan mineral kalsium (Ca) biasanya akan mengalami kerontokan bulu pada beberapa bagian tubuhnya, jadi bukan hanya ekornya saja. Misalnya daerah bagian leher dan kepala burung menjadi botak.

Jadi jika bulu ekor sulit tumbuh, dibarengi dengan sulitnya bulu tumbuh di beberapa bagian lain, diprediksi burung mengalami kekurangan kalsium dalam makanannya. Apalagi kalau itu terjadi di luar masa mabung. Solusinya adalah memberikan multimineral lengkap seperti BirdMineral, Berikan selama 4-5 hari berturut-turut, selanjutnya diulangi seminggu sekali.

Yang penting diingat, biarkan burung menyelesaikan masa mabungnya secara alami. Jangan tergoda untuk mencabuti bulu-bulunya, apalagi bulu ekor yang menjadi salah satu mahkota bagi seekor burung. Proses molting bisa dipacu dengan suplemen yang aman bagi burung.

Semoga bermanfaat…..Baca juga (Cara Menangani Penyakit Mata (SNOT) Pada Burung Murai Batu )