Table of contents: [Hide] [Show]

    Konten

    Cara Beternak Ikan Gurami

     

    Cara Beternak ikan gurami – ikan gurami sudah dibudidayakan sejak jaman dahulu. Karena rasanya yang begitu lezat, ikan gurami saat ini difavoritkan sebagai makanan utama di rumah makan dan masyarakat sekitar. Banyak pembudidaya ikan gurami dari dalam jawa maupun luar jawa terutama di Indonesia sendiri.

    Ikan gurami adalah salah satu jenis ikan air tawar yang populer di Indonesia. Ikan ini memiliki bentuk tubuh yang pipih dan memanjang, serta warna yang bervariasi seperti silver, hitam, kuning, atau merah.

    Ikan gurami biasanya hidup di perairan yang tenang dan dangkal seperti sungai, danau, atau rawa-rawa. Makanan utama ikan gurami adalah plankton, serangga, dan tumbuhan air.

    Ikan gurami merupakan ikan yang mudah dipelihara dan biasanya dijadikan sebagai ikan hias dalam akuarium. Selain itu, ikan gurami juga sering dijadikan sebagai bahan masakan di beberapa daerah di Indonesia, seperti gurami asam manis, gurami bakar, atau gurami goreng.

    Budidaya ikan gurami sangat digemari masyarakat karena harganya yang mahal dan budidaya yang tidak sulit. Banyak cara budidaya tentang perawatan ikan gurami yang tersaji di berbagai media. Di Blog ini saya akan mengupas cara budidaya ikan gurami yang benar, ada tahap beberpa sebagai berikut.

    Induk yang akan dipilih

    Ciri -ciri ikan gurami yang akan dipilih memiliki kriterial sebagai berikut.

    – Perut membesar kearah belakang
    – Anus akan nampak putih kemerahan
    – Jika perut diraba akan terasa lembek

    -Kolam yang harus dipersiapkan
    – Luas kolam 200 – 300 m persegi
    – Kedalaman kolam 1 – 1,5 m
    – Kedalaman air 0,7 – 1,0 m
    – Pada saluran pemasukan dipasang saringan kasa plastik
    – Pada pintu pengeluaran dibuat monik

    Proses pemijahan

    – Pemasukan induk yang sudah lolos seleksi
    – Perbandingan jantan dan betina adalah 1:3
    – Setelah seminggu induk jantan akan membuat sarang
    – Pada hari ke-15 induk akan memijah

    Ciri -ciri sarang berisi telur

    – Sarang atau sosog sudah tertutup penuh oleh injuk
    – Sarang akan ditunggui oleh induk betina

    Penanganan benih

    Pengambilan telur,  :
    – Ember yang berisi air
    – Scope net

    Caranya

    1. Sarang yang berisi telur diambil dan disimpan pada ember yang berisi air

    2. Bila ada yang tercecer di kolam telur diambil dengan menggunakan scope net

    3. Bawa telur ke ruang penetasan

    4. Keluarkan telur dari sarangnya sedikit demi sedikit. Telur yang terlepas diambil dan masukkan kedalam ember berisi air yang telah disediakan sebelumnya

    6. Bila masih ada telur yang menempel, kibas-kibaskan bagian injuk tersebut dengan hati-hati maka telur akan terlepas

    7. Kemudian telur dicuci dengan air bersih sebanyak 3 kali

    8. Pada saat mencuci tambahkan Mb atau Mg untuk mencegah terhadap serangan hama penyakit.

    9. Telur yang sudah dicuci lalu dimasukan kedalam bak penetasan yang telah dipasang serasi dan hitter

    Pemeliharaan dan penetesan

    – Air dalam bak penetasan harus bersih Kedalaman air 20 cm

    – Telur yang tidak dibuahi atau tidak menetas harus dibuang

    – Telur akan menetas setelah 2 – 3 hari dengan suhu 27 -28 0C

    – Larva berada pada bak penetasan selama selama 10 hari

    – Setelah itu dipindahkan kedalam bak pendederan Siapkan bak pendederan Bak pendederan dengan ukuran 2,5 m x 4,5 m isi larva 2000 ekor, dan bak pendederan,dipersiapkan 2 – 3 hari sebelum ditanami larva.

    Tahap-tahap persiapan bak pendederan

    – Bak dibersihan dan dikeringkan

    – Pemupukan dengan pupuk kandang

    – Pengapuran

    – Pemasukan air dan diendapkan selama 1 hari

    – Penanaman benih dapnia

    – Pemasangan aerator

    Penanaman benih

    – Penanaman benih benih dilakukan setelah persiapan selesai.

    – Selama di bak pendederan benih hanya diberi pakan alami berupa dapnia

    – Benih berada dalam bale pendederan sampai 14 hari dari penanaman

    Pemeliharaan benih

    Dalam pemeliharaan benih ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

    – Mengamati keadaan air

    – Penambahan pupuk kandang

    Pemanenan benih
    Pemanenan di lakukan pada pagi hari antara jam 07 – 09.00. Siapkan

    – Wadah berisi air dan beraerasi

    – Scope net

    Caranya :

    1. Air dikeluarkan sedikit demi sedikit

    2. Penangkapan benih dilakukan dengan scope net

    3. Simpan benih hasil tangkapan pada wadah yang beraerasi, pads pemanenan air jangan sampai keruh dan saluran pengeluaran dipasang saringan, dan setelah selesai bak dibersihkan dan disiapkan untuk pendederan berikutnya.

    Baca juga : Usaha Beternak Ikan Koi

    Share: